SUKABUMI|SUARANA- United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), berencana menerjunkan Tim untuk melakukan verifikasi ke Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Peninjauan itu untuk memastikan desa tersebut menjalankan 12 indikator untuk memenuhi syarat sebagai desa yang siap siaga menghadapi bencana tsunami.
Koswara, Kepala Desa Citepus mengungkapkan, salah satu hal positif dalam penilaian ini yaitu membuat masyarakat semakin 'melek' soal mitigasi bencana tsunami.
"Sebelumnya Desa kami memang sudah membentuk Destana atau desa tanggap bencana, tentu kami menyambut baik rencana kedatangan UNESCO. Karena ketika sudah ditetapkan sebagai masyarakat siaga tsunami, akan banyak manfaatnya, fasilitas yang nanti didapat oleh Destana ini salah satunya pelatihan-pelatihan bagaimana nanti kesiapsiagaan bilamana nanti terjadi bencana, Destana ini nanti akan dibekali ilmu untuk mitigasi-mitigasi bencana tsunami," jelasnya.
"Yang jelas ini untuk kesiapsiagaannya, ilmunya dulu nanti yang akan didapat oleh kelompok Destana, selanjutnya dari kelompok ini akan memperluas informasi tersebut kepada masyarakat Desa Citepus khususnya sepanjang jalur bahaya tsunami," ucapnya.
Sementara itu Sub Kordinator Pelayanan Jasa Balai Besar Metrologi Klimatologi wilayah II Tangerang Selatan Fitri Apriadi mengatakan, pihaknya adalah sebagai fasilitator untuk menyiapkan Desa Citepus sebagai Desa yang masyarakatnya siaga tsunami.
"Kami sebagai fasilitator agar Desa Citepus memenuhi kriteria yang tangguh terhadap kemungkinan bencana tsunami, jadi ada 12 indikator yang memenuhi syarat apabila desa tersebut dikategorikan sebagai desa yang siap siaga tsunami," jelasnya.
Fitri mengatakan jika bencana itu datang masyarakat akan tahu apa yang harus dilakukan. Hal itu juga tertuang dalam 12 indikator yang disyaratkan UNESCO.
"Ada 12 indikator diantaranya adanya peta evakuasi, peta rawan tsunami, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudian juga keterlibatan masyarakat, artinya masyarakat sendiri terlibat langsung bagaimana memitigasi bencana tsunami tersebut," pungkasnya.
Editor :Rin**