KARAWANG | SUARANA - Ajud Tajrudin kepala Sub Tata Usaha Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang meraih Juara 1 sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Berprestasi yang diselenggarakan oleh BKPSDM pada tahun 2022. Dengan mengusung sebuah Inovasi Kepedulian terhadap lingkungan membuat pupuk cair dari eceng gondok dan keong mas guna bermanfaat bagi saluran air dan Pertanian masyarakat.
Kepala Sub Tata UPTD Kabupaten Karawang, Ajud Tajrudin mengatakan, Secara alur sebenarnya tingkat Nasional jika Juara di tingkat kabupaten punya kesempatan untuk ke tingkat Provinsi dan bisa ikut ke tingkat Nasional.Katanya pada wartawan Senin (17/07/2023).
"Alhamdulilah 2019 sudah menjadi Juara 3 di tingkat Jawa Barat dan di 2018 sudah menjadi Juara 1 di Karawang dengan Inovasi Pakarang (Pengoptimalan Lahan Pekarangan untuk menenanam padi dan mensinergikan dua teknik 2x panen perbulan)" kata ajud
Ajud menambahkan bahwasanny Eceng gondok ini adalah sebuah kendala yang menyumbat saluran air menjadi terhambat juga keong mas yang menjadi hama di tanaman padi sawah.
"Sebetulnya Eceng gondok dan keong mas ini bisa dijadikan Manfaat membuat eceng dan keong menjadi pupuk yang bermanfaat,Bukan hanya membuat pupuk saja tapi ada kemungkinan banyak yang mencari dan ada pengepul eceng gondok dan keong mas"tegasnya
Terlahirlah Sebuah Produk dengan kemasan botol Bank Ceong produk ini disebabkan oleh adanya kerugian yang terjadi akibat dua bahan tersebut bagi masyarakat.
Ia melanjutkan ke dua bahan itu ia olah menjadi pupuk cair yang bermanfaat. Proses dimulai dari mencacah semua bahan, kemudian menambahkan bahan pelengkap yang lain. Setelah semua bahan tercampur, akan dilakukan fermentasi selama tiga minggu sampai satu bulan di dalam drum yang tertutup rapat.
“Kedua bahan ini saya jadikan pupuk cair untuk tanaman. Proses pembuatannya itu selama tiga minggu. Pertama kita cacah dulu semua bahan. Lalu kita campurkan dengan bahan yang lain dan frementasi minimal tiga minggu sampai satu bulan di dalam drum yang tertutup rapat,” tambahnya.
Ia mengaku proses mencacah masih menggunakan alat yang tradisional. Ia menjelaskan hanya menggunakan daging keong mas saja untuk pembuatan pupuk cair. Sejauh ini bahan utama masih menggunakan eceng gondok.
Ia mengaku pupuk ini bukan diproduksi olehnya saja tapi ajud juga salah satu pengajar di smp dan mempunyai murid/ anak didik yang saat ini dibimbing tentang pertanian yang akhirnya mengelola kelompok Taruna Tani.
Sejauh ini produk di jual secara digital dengan menggunakan beberapa sosial media. Pengiriman produk telah dilaksanakan hingga Pulau Sulawesi. Ia mengaku mendapatkan kendala lain yang terletak pada proses pengiriman barang.
“Pemasarannya secara digital melalui sosial media. Saya pernah mengirimkan produk sampai Sulawesi. Produksi sampai sekarang masih berjalan, tetapi terkendala di pemasaran karena di ekspedisi kalau pengiriman bahan cair cukup bermasalah,” jelasnya.
Harga untuk satu produk pupuk cair sebesar 65 ribu. Ia mengungkapkan hingga sekarang memperoleh respon yang positif dari masyarakat.
"Ini akan mensolusikan suatu masalah dan akan hadir berbagai element,Ini akan membuat sebuah satu kesinergian.Pungkasnya
Pewarta : Aan | Editor : Riz