Kepala DPPKAD Karawang, Arif Bijaksana menjelaskan dari jumlah tersebut sebanyak 1,6 trilliun berasal dari pendapatan asli daerah. Selanjutnya untuk 2,8 trilliun berasal dari pendapatan transfer pemerintah pusat. Ada pula pendapatan transfer dari pemerintah provinsi sebesar 591 milliar dan pendapatan dari hibah sebanyak 9 milliar.
“Pendapatan kita di tahun 2023 di pasang di angka 5,1 trilliun, ada pendapatan dari asli daerah (pajak daerah, retribusi, hasil pengelolaan jumlah 1,6 trilliun dan kedua pendapatan transfer dari pemerintah pusat 2,8 trilliun, ketiga pendapatan transfer dari pemerintah provinsi 591 milliar. Ada juga pendapatan dari hibah sebanyak 9 milliar biasanya hibah ini ada proyek dari pusat dalam infrastruktur di serahkan ke kita,” ujarnya Kamis (27/7/2023).
Ia menjelaskan realisasi dari pendapatan asli daerah sebanyak 900 milliar. Jumlah yang telah teralisasi dari dan transfer pusat dan provinsi sebesar 38 persen. Ia menyebutkan realisasi anggaran keseluruhan mencapai 2,2 trilliun (43 persen).
“Realisasi sampai dengan semester satu untuk pendapatan asli daerah dari 1,6 trilliun sudah masuk 900 milliar jadi kurang lebih 53 persen, dari transfer pemerintah pusat dan pronvinsi sudah masuk 38 persen. Dari jumlah 5,1 trilliun sudah masuk ke kas daerah 2,2 trilliun jadi 43 persen. Setiap hari juga masuk, nanti saat mau gajian sebelum tanggal 1 Agustus uang sudah masuk dari pemerintah pusat,” tambahnya.
Selanjutnya ia menyebutkan untuk realisasj belanja pada semester pertama tahun 2023 di angaa 1,6 trilliun. Jumlah anggaran belanja sebanyak 5,4 trilliun. Ia mengaku Kabupaten Karawang mengalami surplus.
“Realisasi belanja kita ini sampai dengan akhir Juni kemarin di angka 5,4 trilliun sudah terealisasi sebesar 1,6 trilliun jadi baru 30 persen dari keseluruhan dinas. Kita mengalami surplus, jadi di kas daerah kita masih ada uang,” pungkasnya.(red)
Sumber Link : Faktajabar.co.id
@media paetner