HEADLINE
MANCANEGARA
NASIONAL
NEWS
NEWSW
0
Indonesia akan Kirimkan Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina, Presiden Jokowi : Stop Genjatan Senjata
Suarana.com - Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia akan mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi usai memimpin rapat terbatas (ratas) membahas perkembangan konflik Palestina dan Israel, Senin (30/10/2023), di Istana Merdeka, Jakarta.
“Indonesia akan mengirim bantuan kemanusiaan yang akan disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan rakyat Palestina, dan kloter pertama akan dikirimkan minggu ini. Bantuan ini adalah gabungan bantuan dari pemerintah dan dunia usaha serta masyarakat,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden mengatakan, Indonesia terus mengikuti secara dekat perkembangan di Gaza dan Indonesia sangat marah terhadap memburuknya situasi wilayah tersebut, terutama situasi kemanusiaan.
“Posisi Indonesia sangat jelas dan tegas, mengutuk keras serangan acak terhadap masyarakat sipil dan fasilitas sipil di Gaza,” ujarnya.
Presiden menambahkan, Indonesia juga terus melakukan komunikasi dengan banyak pihak untuk mengupayakan penyelesaian masalah ini.
“Kekerasan harus dihentikan, gencatan senjata harus terus diupayakan, bantuan kemanusiaan harus terus didorong dan dipercepat, diakselerasi,” tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga mengutuk keras serangan Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan ribuan warga Palestina di dalam sidang khusus Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (26/10) lalu.
Retno Marsudi pun mengusulkan tiga langkah konkret yang perlu dilakukan PBB. Pertama, menghentikan agresi untuk mencegah lebih banyak korban sipil.
Menurut Retno Marsudi, Majelis Umum PBB harus menuntut gencatan senjata "segera, jangka panjang, dan dihormati sepenuhnya."
"Kita harus bisa menghindari terulangnya kekejaman di masa depan. Majelis Umum harus menyerukan akuntabilitas, termasuk dengan pembentukan komisi penyelidikan independen untuk menyelidiki situasi kemanusiaan yang mengerikan ini," ucap Retno.
Kedua, menjamin akses kemanusiaan dan perlindungan warga sipil. Retno menyerukan majelis, bersama-sama dengan badan PBB terkait, untuk meningkatkan upaya dalam memberikan bantuan kemanusiaan di Gaza.
"Dengan kehancuran dan penderitaan manusia di Gaza, 10, 20, 100 truk berisi barang-barang kemanusiaan tidaklah cukup. Oleh karena itu, Majelis Umum harus menyerukan bantuan kemanusiaan yang segera, tidak terbatas, dan berkelanjutan," ujar dia.
Untuk bantuan ini, Retno Marsudi menegaskan RI bakal melipatgandakan kontribusi sukarela kepada badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) serta menyerukan komunitas internasional untuk mendukung UNRWA.
"Indonesia juga berkomitmen untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan," kata Retno Marsudi.
Ketiga, menolak pemindahan paksa warga sipil. Retno menuturkan tak ada masyarakat yang boleh dipaksa melakukan tindakan yang bertentangan dengan keinginan mereka.
Menurutnya, seruan evakuasi warga Palestina di wilayah Gaza Utara hanya akan menambah kehancuran akibat pemboman tak henti-henti dan blokade total Israel.
"Ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Majelis Umum harus menyerukan penghentian perintah evakuasi ini," ucapnya.
Sebagai penutup, Retno Marsudi kembali mengulangi akar masalah perang Israel-Palestina yang mesti diatasi guna menyudahi konflik menahun kedua wilayah tersebut.
Dia menilai proses perdamaian untuk mewujudkan solusi dua negara harus dimulai kembali. Upaya sistematis Israel untuk membuat negosiasi jadi tidak relevan juga harus dihentikan.
"Jangan sampai rakyat Palestina tidak lagi memiliki pilihan selain menerima ketidakadilan seumur hidup mereka. Menjadi tugas kita untuk menghentikan ketidakadilan ini. Indonesia siap dan akan menjalankan perannya. Indonesia akan terus Bersama rakyat Palestina," tukas Retno. (*)
Via
HEADLINE