Awas, Pola BAB Berubah Bisa Jadi Adalah Tanda Kanker Usus!
Pakar kesehatan menyebutkan bahwa tak hanya frekuensi atau kebiasaan buang air besar yang berubah, bisa jadi bentuk kotoran yang keluar juga menandakan adanya kanker di dalam saluran pencernaan.
Jika kita biasanya buang air besar setiap hari dengan kotoran yang lunak tanpa disertai dengan darah dan merasakan sensasi tuntas saat melakukannya, maka hal ini bisa dianggap sebagai hal yang normal. Jika kemudian pola ini berubah menjadi diare atau bentuk kotoran berubah menjadi lebih pipih, maka ada kemungkinan sudah ada tumor di bagian usus besar yang patut untuk kita waspadai.
Sembelit juga bisa menjadi tanda dari kanker usus besar, apalagi jika kita sampai tidak bisa melakukan buang air besar hingga 4-5 hari. Jika kita juga mengalami penurunan nafsu makan hingga penurunan berat badan secara drastis, maka kita harus memeriksakan kondisi ini ke dokter untuk mengetahui secara pasti apakah penyebabnya adalah kanker usus besar atau tidak.
Buang air besar yang disertai dengan darah seringkali dianggap terkait dengan wasir, padahal bisa jadi telah terjadi perdarahan di dalam usus besar. Biasanya, wasir menyebabkan keluarnya darah dalam kondisi yang masih segar, namun jika warna darah yang keluar adalah merah gelap, bisa jadi hal ini adalah tanda bahwa usus telah mengalami perdarahan. Sayangnya, terkadang darah telah tercampur dengan kotoran sehingga kita hanya menganggapnya sebagai warna kotoran yang jauh lebih gelap.
Jika sampai kita terkena kanker usus besar, maka organ lain seperti hati dan empedu juga akan mengalami gangguan. Fungsi dari keduanya akan terhambat dan akhirnya menyebabkan gejala seperti nyeri perut. Selain itu, jika dibiarkan, kanker usus besar akan membuat daya tahan tubuh menurun sehingga kondisi kesehatan kita juga akan terus memburuk sehingga risiko untuk terkena kematian juga meningkat.