BISNIS
DAERAH
EKONOMI
JEPARA
0
Geliat Perusahaan Terbang dan Bedug Paska Pandemi Virus Covid 19
JEPARA | Suarana.com - Perusahaan bedug dan terbang paska covid 19 mulai menggeliat, indikasi itu terlihat ketika mulai datangnya pesanan terbang dan bedug dari berbagai daerah.
Perusahaan bedug dan terbang pada saat virus Corona berjangkit di lndonesia mengalami penurunan yang cukup signifikan
Ali sang pemilik Perusahaan Bedug dan Terbang Mengungkapkan, bahwa Perusahaan bedug dan terbangnya saat virus covid 19 berjangkit di Indonesia juga terkena dampak, karna pada saat pandemi virus Corona berjangkit pesanan beduk dan terbang sangat sepi sekali.
" Pada saat pandemi covid 19,pesanan sangat sepi, dan saat ini setelah pandemi berlalu,pesanan dari berbagai daerah sudah mulai ada " begitu ungkap Ali Mahmudi. Sabtu( 10/2/2024).
Perusahaan bedug dan terbang yang berlokasi di Desa Tunggul Pejaten RT 03 RW 03 Nalumsari Jepara itu berdiri pada tahun 2000, yang sampai saat ini sudah memproduksi puluhan ribu terbang dan ratusan bedug.
Perusahaan terbang dan bedug Milik Ali Mahmudi sebulanya bisa memproduksi 100 terbang, sedang untuk produksi bedug, yang jenis bedug kecil, sebulan bisa memproduksi dua sampai tiga unit bedug, dan untuk bedung besar atau jumbo sebulan mampu memproduksi satu unit bedug, atau sesuai pesanan .
Untuk pembuatan satu unit bedug yang jenis besar, proses pengerjaanya memakan waktu minimal satu bulan, dengan tenaga empat sampai lima orang.
sedang untuk pembuatan beduk kecil proses pembuatan sekitar satu minggu dengan tenaga 4 orang.
Dan untuk harga bedug itubsendiri berfariasi, mulai 5 juta sampai 50 juta,sesuai jenis kayu dan ukuran.
Bedug yang di patok dengan harga 50 jutaan itu adalah bedug yang solid atau bedug yang terbuat dari kayu gelondongan utuh, dan matrialnya dari kayu trembesi.
Sedang untuk bedung yang rakitan bisa dari berbagai jenis kayu, dan yang biasa di pakai oleh perusahaan beduk adalah jenis kayu jati dan mahoni.
Sedang untuk harga terbang kata gori Habsyi satu set terdiri 9 buah terbang di patok dengan harga 2,5 juta, dan untuk kata gori terbang moderen, satu set terdiri 11 sampai 15 buah terbang dengan harga di kisaran 4 jutaan,untuk terbang klasik / terbang papat, satu set terdiri dari 4 buah terbang dan satu jidur di patok dengan harga 2,3 juta.
Pemasaran terbang dan bedug diperusahasn Ali Mahmudi ini selain memenui permitan dari berbagai kota di Jawa Tengah Jawa Timur dan dan Jawa Barat, juga memenui permintaan dari luar pulau Jawa, seperti Riau Banjarmasin dan Sampit.
- Reporter : Faizun
Via
BISNIS