DAERAH
EKONOMI
JAWA TENGAH
NEWS
0
Saat Ketersediaan Pangan Memerlukan Perhatian: Bulog Memastikan Persiapan Panen di Blora-Grobogan Tidak Terabaikan
JAWA TENGAH | Suarana.com - Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, meninjau kesiapan panen di daerah Kabupaten Blora dan Grobogan, Jawa Tengah, pada hari Minggu (25/2).
Tujuannya adalah untuk memastikan pasokan pangan yang memadai sehingga harga beras dapat stabil di pasaran.
Bayu dan Bupati Blora Arief Rohman meninjau kondisi persawahan di daerah sentra produksi Kabupaten Blora.
Mereka juga melanjutkan tinjauan ke Grobogan, yang akan panen dalam satu atau dua minggu ke depan.
Bayu mengungkapkan bahwa Bulog bersama Pemda setempat juga melihat aktivitas yang meningkat di salah satu pusat penggilingan padi, yakni CV Sumber Makmur Blora, yang menandakan bahwa panen sudah mulai datang.
"Bulog bersama Pemda setempat juga melihat aktivitas yang meningkat di salah satu pusat penggilingan padi, yakni CV Sumber Makmur Blora, yang menandakan bahwa panen sudah mulai datang.", ujarnya kepada media suarana.com (25/02).
Dalam upayanya untuk mengendalikan harga beras agar tetap stabil di pasaran, Bayu menambahkan bahwa dengan mulai masuknya beras swasta ke pasar dengan harga sesuai HET, diharapkan dapat segera mendorong pasar beras untuk kembali ke kondisi normal. Langkah ini, kata Bayu, diharapkan dapat memberikan kepastian harga dan pasokan bagi masyarakat, serta mengurangi tekanan terhadap ketersediaan beras di pasaran.
Bayu juga menuturkan bahwa Bulog dan pemerintah daerah telah mengambil berbagai langkah dan upaya dalam mengendalikan harga beras sehingga dapat menjaga stabilitas harga di pasaran.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan pasar beras dapat segera kembali ke kondisi normal untuk kesejahteraan masyarakat.
Bulog berkomitmen untuk terus memantau perkembangan harga dan pasokan beras di pasaran, serta melakukan langkah-langkah strategis yang diperlukan untuk menjaga stabilitas pasar dan kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan penyaluran beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
Sementara itu, Murdono, pemilik penggilingan CV Sumber Makmur Blora, menjelaskan bahwa sudah ada sekitar 100 ton beras premium dalam kemasan merek Mawar dan merek Padi yang siap dikirim ke ritel modern dan pasar tradisional. Harga jualnya sekitar Rp13 ribu per kilogram, sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
"Harga jualnya sekitar Rp13 ribu perkilogram sehingga akan dijual ke konsumen dengan harga sesuai HET.
Juga masih ada sekitar 50 ton beras pecah kulit belum dikemas dan 100-an ton gabah siap olah," ujar Murdono.
- Pewarta : Wnd
- Editorial : Red
Via
DAERAH