blackstag
entertainment
jagat aroma
pameran
pargum
0
Blackstag Parfum Berkarakter Maskulin
jabar.suarana / Bandung - Pameran Jagat Aroma yang telah belangsung beberapa hari lalu diramaikan oleh berbagai macam pelaku usaha parfum dari berbagai daerah. Salahsatunya adalah Produksi dengan label Black Stage yang diciptakan oleh Alif yang bekerjasama dengan salahseorang rekannya
Ditemui saat pameran pada Sabtu (07/06/2025) di gedung Grha Siliwangi Bandung, dengan antusias Alif memaparkan bagaimana merk Blackstag ini menjadi pilihan produk parfumnya.
Alif menuturkan bahwa dirinya adalah seorang petani durian yang telah dikenal luas oleh sesama komunitas pecinta durian. "Saya pernah menjadi juri dalam sebuah ajang lomba durian tingkat asia," ungkapnya. "Dan bagaimana saya akhirnya berkutat dlam dunia parfum, ceritanya cukup panjang," lanjutnya lagi.
Dirinya telah mengenal yang namanya Pacula Oil sejak kecil. "Kakek saya seringkali bercerita mengenai minyak pacula ini dan diberitahu bahwa pacula oil Indonesia adalah yang terbaik," terang Alif. "Sejak zamanBelanda dulu minyak pacula dibawa ke negara Belanda dandigunakan sebagai bahan baku utama pembuatan parfum di Eropa," lanjutnya.
Alif yang hari itu menjadi perwakilan dari para pengusaha parfum saat pers conference juga menceritakan bahwa dari pengalamannya keluar masuk hutan mencari bibit buah durian akhinya menyadari bahwa Indonesia bisa menjadi trend wewangian tarkait parfume karena banyak tanaman yang bisa dieksplore sebagai bahan. "Harusnya Indonesia menjadi trend parfume dengan beragam bahan wewangian dari tanaman yang ada di Indonesia dan sangat kaya," kata Alif.
Terkait merk Blackstag yang digunakannya dalam produk parfumnya, Alif menjelaskan bahwa Blackstage adalah sebutan bagi rusa jantan yang menjadi pimpinan dari sebuah koloni rusa. "Sebagai pimpinan koloni, Blackstag merupakan sosok yang mengayomi dan melindungi koloninya," papar Alif. "Blackstage memiliki wana kulit hitam dan menjadi warna khas priduk parfum kami yang juga mewakili maskulinitas," kata Alif.
Varian utamanya, Maison Al Oud, Nightfall, dan Wolfgang, bukan sekadar wangi. Mereka adalah cerita. Dan setiap aroma baru yang akan lahir, harus melewati intuisi Alif. Kalau tak sesuai kata hatinya, tak akan dirilis, meski orang lain memujinya.
Dalam menjalankan usaha parfumnya yang baru saja berdiri pada April 2025 , Alig mengatakan bahwa dirinya bukan pedagang tapi seorang pebisnis. "Perlu difahami bahwa pedagang dan pebisnis itu tidaklah sama," ucap Alif. "Pebisnis akan selalu mencipkatan hubungan dengan relasi sementara pedagang hanya sampai terjual dan sesudahnya putus urusan," jelasnya.
Alif juga menilai pameran Jagat Aroma di Bandung ini sangat sukses. "Bahkan kami kehabisan tas tenteng yang artinya produk saya pun terjual banyak," pungkas Alif. *jabar.suarana/Bans
Via
blackstag