HUKRIM
MESUJI
NEWS
PERISTIWA
0
Hitungan Jam Tekab 308 Berhasil Ringkus Pelaku Penggorok Ibu Guru
MESUJI | Suarana.com – Hitungan jam, Tekab 308 Presisi Polres Mesuji berhasil menangkap pembunuh guru honorer yang ternyata calonnya sendiri di Rumah Dinas SDN 08, Desa Bujung Buring, Kecamatan Tanjung raya, Kamis (29/2/2024).
Salah seorang anggota kepolisian yang menangkapnya memberi kabar kepada Media, Jumat dini hari (1/3/2024), untuk sementara, pengakuan pelaku dipicu rasa cemburu terhadap sang guru.
Hal yang sama dikatakan Irham Ansori, kepala sekolah tempat guru tersebut mengajar sebagai guru honorer. “Pelaku sudah tertangkap, calon suaminya sendiri karena cemburu,” katanya,
Jenazah diautopsi di RS Bhayangkara, Kota Bandarlampung.
Ayu Astriati Nurfadilah berkomentar lewat akun Facebook, sebagai wakil keluarga, meminta foto dan video korban jangan disebarluaskan. “Mari kita sama-sama menjaga perasaan keluarga yang sedang berkabung, ” tulisa nya. Dia mengajak lebih baik mendoakan korban.
Sang guru, Rosiya Aprilia (28), guru yang informasinya berstatus janda tersebut, tewas dalam posisi tergeletak di kasur tempat tidur kamar Rumah Dinas SDN 08, Desa Bujung Buring, Kecamatan Tanjung raya, Kamis (29/2/2024), pukul 18.30 WIB.
Siti, rekan korban sesama guru SD tersebut dan tinggal di rumah yang sama, beda kamar, pertama kali mengetahui korban tewas bersimbah darah. Dia baru pulang dari Desa Brabasan pada magrib tersebut.
Sampai di rumah dinas, Siti salat. Usai salat, dia menjenguk Rosiya. Alangkah terkejutnya, temannya yang janda sejak tahun 2019 dan akan menikah lagi telah tewas.
Dikonfirmasi Media, Kasat Reskrim Polres Mesuji AKP Sigit Barzali membenarkan adanya pembunuhan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
“Untuk sementara, korban diduga dibunuh karena ada bekas gorokan benda tajam di lehernya,” ujarnya.
Menurut warga sekitar, Topik, peristiwa tersebut terjadi di dalam kamar rumah dinas guru saat azan Magrib.
Dilanjutkannya, aparat kepolisian membawa korban ke Rumah S Bumi Ragab Begawe Caram, Kabupaten Mesuji, untuk autopsi. Kondisinya, kata dia, sangat memprihatinkan.
Pewarta: Ardi Wijaya
Via
HUKRIM